pawennari

Web Name: pawennari

WebSite: http://pawennari.blogspot.com

ID:207184

Keywords:

pawennari,

Description:

keywords:
description:
pawennari

Tulisan-tulisan sederhana untuk dibagikan. Ilmu yang bermanfaat adalah amal jariyah.

DAFTAR ISIAfian/September 18, 2014 Continue ReadingNo comments:
ANA BUNGATerjemahan bebas (Adaptasi) dari puisi Kurt Schwittters, Anne BlummeOleh :Sutardji Calzoum BachriOh kau Sayangku duapuluh tujuh inderaKucinta kauAku ke kau ke kau akuAkulah kauku kaulah ku ke kauKita ?Biarlah antara kita sajaSiapa kau, perempuan tak terbilangKauKau ? - orang bilang kau - biarkan orang bilangOrang tak tahu menara gereja menjulangKaki, kau pakaikan topi, engkau jalandengan keduatanganmuAmboi! Rok birumu putih gratis melipat-lipatAna merah bunga aku cinta kau, dalam merahmu akucinta kauMerahcintaku Ana Bunga, merahcintaku pada kauKau yang pada kau yang milikkau aku yang padakukau yang padakuKita?Dalam dingin api mari kita bicaraAna Bunga, Ana Merah Bunga, mereka bilang apa?Sayembara : Ana Bunga buahku Merah Ana Bunga Warna apa aku?Biru warna rambut kuningmuMerah warna dalam buah hijaumuEngkau gadis sederhana dalam pakaian sehari-hariKau hewan hijau manis, aku cinta kauKau padakau yang milikau yang kau akuyang milikkaukau yang kuKita ?Biarkan antara kita sajapada api perdianganAna Bunga, Ana, A-n-a, akun teteskan namamuNamamu menetes bagai lembut lilinApa kau tahu Ana Bunga, apa sudah kau tahu?Orang dapat membaca kau dari belakangDan kau yang paling agung dari segalaKau yang dari belakang, yang dari depanA-N-ATetes lilin mengusapusap punggungkuAna BungaOh hewan melelehAku cinta yang padakau!1999Catatan: Terjemahan Anna Blume dikerjakan untuk panitia peringatan Kurt Schwitters, Niedersachen, Jerman.OASE: Sajak-sajak Sutardji Calzoum BachriRepublikaedisi : 28 November 1999
AYOOleh :Sutardji Calzoum BachriAdakah yang lebih tobatdibanding air mataadakah yang lebih mengucapdibanding airmataadakah yang lebih nyataadakah yang lebih hakekatdibanding airmataadakah yang lebih lembutadakah yang lebih dahsyatdibanding airmatapara pemuda yangmelimpah di jalan jalanitulah airmatasamudera puluhan tahun deritayang dierami ayahbunda merekadan diemban ratusan jutamulut luka yang terpaksamengatup diamkini airmatalantang menderammeski muka kaliantakkan dapat selamatdi hadapan arwah sejarahayomasih ada sedikit saatuntuk membasuhpada dalam dan luasairmata iniayojangan bandeljangan nekat pada hakekatjangan kalian simbahkangas airmata pada lautan airmata malah tambah merebakjangan letupkan pelurulogam akan menangisdan tenggelam dikedalaman airmatajangan gunakan pentunganmana ada hikmahmampatkarena pentunganpara muda yang raib nyawakarena tembakanyang pecah kepalasebab pentunganmemang tak lagi mungkinjadi sarjana atau apa saianamunmereka telahnyempurnakanbakat gemilangsebagai airmatayang kini dan kelakselalu dibilangbagi perjalanan bangsaOASE: Sajak-sajak Sutardji Calzoum BachriRepublika edisi : 28 November 1999
BATUOleh :Sutardji Calzoum Bachri batu mawar batu langit batu duka batu rindu batu janun batu bisu kaukah itu teka teki yang tak menepati janji ? Dengan seribu gunung langit tak runtuh dengan seribu perawan hati takjatuh dengan seribu sibuk sepi tak mati dengan seribu beringin ingin tak teduh. Dengan siapa aku mengeluh? Mengapa jam harus berdenyut sedang darah tak sampa mengapa gunung harus meletus sedang langit tak sampai mengapa peluk diketatkan sedang hati tak sampai mengapa tangan melambai sedang lambai tak sampai. Kau tahu batu risau batu pukau batu Kau-ku batu sepi batu ngilu batu bisu kaukah itu teka teki yang tak menepati janji ? Memahami Puisi, 1995 Mursal Esten
BAYANGKANuntuk Salim SaidOleh :Sutardji Calzoum Bachridireguknya wiski direguk direguknyabayangkan kalau tak ada wiski di bumisungai tak mengalir dalam aortaku katanyadi luar wiski di halaman anak-anak bermainbayangkan kalau tak ada anak-anak di bumiaku kan lupa bagaimana menangis katanyadireguk direguk direguknya wiski sambil mereguk tangislalu diambilnya pistol dari lacibayangkan kalau aku tak mati mati katanyadan ditembaknya kepala sendiribayangkan1977sajak-sajak: Sutardji Calzoum BachriDate: Wed, 17 Nov 1999 01:27:04 -0800Mailing List MSI PenyairPengirim Nanang Suryadi
GAJAH DAN SEMUTOleh :Sutardji Calzoum Bachritujuh gajahcemasmeniti jembutserambuttujuh semutturun gunungterkekehkekehperjalanankalbu1976-1979sajak-sajak: Sutardji Calzoum BachriDate: Wed, 17 Nov 1999 01:27:04 -0800Mailing List MSI PenyairPengirim Nanang Suryadi
JEMBATANOleh :Sutardji Calzoum Bachri Sedalam-dalam sajak takkan mampu menampung airmata bangsa. Kata-kata telah lama terperangkap dalam basa-basi dalam teduh pekewuh dalam isyarat dan kisah tanpa makna. Maka aku pun pergi menatap pada wajah berjuta. Wajah orang jalanan yangberdiri satu kaki dalam penuh sesak bis kota. Wajah orang tergusur. Wajah yang ditilang malang. Wajah legam para pemulung yang memungut remah-remah pembangunan. Wajah yang hanya mampu menjadi sekedar penonton etalase indah di berbagai palaza. Wajah yang diam-diam menjerit mengucap tanah air kita satu bangsa kita satu bahasa kita satu bendera kita satu ! Tapi wahai saudara satu bendera kenapa sementara jalan jalan mekar di mana-mana menghubungkan kota-kota, jembatan-jembatan tumbuh kokoh merentangi semua sungai dan lembah yang ada, tapi siapakah yang akan mampu menjembatani jurang di antara kita ? Di lembah-lembah kusam pada puncak tilang kersang dan otot linu mengerang mereka pancangkan koyak-miyak bendera hati dipijak ketidakpedulian pada saudara. Gerimis tak ammpu mengucapkan kibarnnya. Lalu tanpa tangis mereka menyanyi padamu negeri airmata kami.Sajak-sajak Perjuangan dan Nyanyian Tanah Air
KUCINGOleh :Sutardji Calzoum Bachri ngiau! Kucing dalam darah dia menderas lewat dia mengalir ngilu ngiau dia ber gegas lewat dalam aortaku dalam rimba darahku dia besar dia bukan harimau bu kan singa bukan hiena bukan leopar dia macam kucing bukan kucing tapi kucing ngiau dia lapar dia merambah rimba af rikaku dengan cakarnya dengan amuknya dia meraung dia mengerang jangan beri daging dia tak mau daging Jesus jangan beri roti dia tak mau roti ngiau ku cing meronta dalam darahku meraung merambah barah darahku dia lapar 0 a langkah lapar ngiau berapa juta hari dia tak makan berapa ribu waktu dia tak kenyang berapa juta lapar lapar ku cingku berapa abad dia mencari menca kar menunggu tuhan mencipta kucingku tanpa mauku dan sekarang dia meraung mencariMu dia lapar jangan beri da ging jangan beri nasi tuhan mencipta nya tanpa setahuku dan kini dia minta tuhan sejemput saja untuk tenang seha ri untuk kenyang sewaktu untuk tenang Memahami Puisi, 1995 Mursal Esten
LA NOCHE DE LAS PALABRAS(EL DIARIO DE MEDELLIN)Oleh :Sutardji Calzoum BachriDi cafe jalanan Noventa Y Sieta, Medellin, Columbiakami mengepung bulandan mereka yang mendengarkan puisi kamimencoba menaklukkan bulan dengan cara merekaberkomplot dengan anggur daun cerbezabersekongkol dengan gadisgadismemancing bulan dengan keluasan dadaMusim panasMenjulang di Medelinmenampilkan suteradi keharibaan malam cuacaratusan para lilinmenyandar di pundak malammengucapmenyebutnyebut cahayasambil mencobamemahami takdir di wajah-wajah usiakami para penyairmeneruskan zikir kami-palabras palabras palabras palabras---kata kata kata kata --semakin kental mengucapcahaya pun memadatsampai kami bisa buatsesuka kami atas padat cahayalantas bulan kesurupankesadaran kami meninggibulan turun pada kamidan kami mengatasi bulansampailah kami pada kerajaan kata-katajika kami membilang ayahia juga ayah kata-katajika kami menyebut harijuga harinya kata-katajika kami mengucap diripastilah juga diri kata kataDi cafe jalanan Medellinpurnama jatuhkata-kata menjadi kamikami menjadi kata kataMedellin, Colombia 1997OASE: Sajak-sajak Sutardji Calzoum BachriRepublikaedisi : 28 November 1999
LUKAOleh :Sutardji Calzoum Bachriha hasajak-sajak: Sutardji Calzoum BachriDate: Wed, 17 Nov 1999 01:27:04 -0800Mailing List MSI PenyairPengirim Nanang Suryadi
MANTERAOleh :Sutardji Calzoum Bachri lima percik mawar tujuh sayap merpati sesayat langit perih dicabik puncak gunung sebelas duri sepi dalam dupa rupa tiga menyan luka mengasapi duka puah! kau jadi Kau! Kasihku Memahami Puisi, 1995 Mursal Esten
NGIAUOleh :Sutardji Calzoum BachriSuatu gang panjang menuju lumpur dan terang tubuhku mengapapanjang. Seekor kucing menjinjit tikus yang menggelepartengkuknya. Seorang perempuan dan seorang lelaki bergigitan.Yang mana kucing yang mana tikusnya? Ngiau! Ah gangyang panjang. Cobalah tentukan! Aku kenal Afrika aku kenalEropa aku tahu Benua aku kenal jam aku tagu jentaraaku kenal terbang. Tapi bila dua manusia saling gigitanmenanamkan gigi-gigi sepi mereka akan ragu menetapkan yangmana suka yang mana luka yang mana hampa yang manamakna yang mana orang yang mana kera yang mana dosa yangmana surga.sajak-sajak: Sutardji Calzoum BachriDate: Wed, 17 Nov 1999 01:27:04 -0800Mailing List MSI PenyairPengirim Nanang Suryadi
OOleh :Sutardji Calzoum Bachridukaku dukakau dukarisau dukakalian dukangiauresahku resahkau resahrisau resahbalau resahkalianraguku ragukau raguguru ragutahu ragukalianmauku maukau mautahu mausampai maukalian maukenal maugapaisiasiaku siasiakau siasia siabalau siarisau siakalian siasiawaswasku waswaskau waswaskalian waswaswaswaswaswaswaswaswaswasduhaiku duhaikau duhairindu duhaingilu duhaikalian duhaisangsaioku okau okosong orindu okalian obolong o risau o Kau O...sajak-sajak: Sutardji Calzoum BachriDate: Wed, 17 Nov 1999 01:27:04 -0800Mailing List MSI PenyairPengirim Nanang Suryadi
PARA PEMINUMOleh :Sutardji Calzoum Bachridi lereng lerengpara peminummendaki gunung mabukkadang mereka terpelesetjatuhdan mendaki lagimemetik bulandi puncakmereka olengtapi mereka bilang--kami takkan karamdalam lautan bulan--mereka nyanyi nyanyijatuhdan mendaki lagidi puncak gunung mabukmereka berhasil memetik bulanmereka menyimpan bulandan bulan menyimpan merekadi puncaksemuanya diam dan tersimpanSajak-sajak: Sutardji Calzoum BachriDate: Wed, 17 Nov 1999 01:27:04 -0800Mailing List MSI PenyairPengirim Nanang Suryadi
SEPISAUPIOleh :Sutardji Calzoum Bachrisepisau luka sepisau durisepikul dosa sepukau sepisepisau duka serisau dirisepisau sepi sepisau nyanyisepisaupa sepisaupisepisapanya sepikau sepisepisaupa sepisaupoisepikul diri keranjang durisepisaupa sepisaupisepisaupa sepisaupisepisaupa sepisaupisampai pisauNya ke dalam nyanyi1973sajak-sajak: Sutardji Calzoum BachriDate: Wed, 17 Nov 1999 01:27:04 -0800Mailing List MSI PenyairPengirim Nanang Suryadi
TANAH AIR MATAOleh :Sutardji Calzoum Bachri Tanah airmata tanah tumpah dukaku mata air airmata kami airmata tanah air kami di sinilah kami berdiri menyanyikan airmata kami di balik gembur subur tanahmu kami simpan perih kami di balik etalase megah gedung-gedungmu kami coba sembunyikan derita kami kami coba simpan nestapa kami coba kuburkan duka lara tapi perih tak bisa sembunyi ia merebak kemana-mana bumi memang tak sebatas pandang dan udara luas menunggu namun kalian takkan bisa menyingkir ke manapun melangkah kalian pijak airmata kami ke manapun terbang kalian kan hinggap di air mata kami ke manapun berlayar kalian arungi airmata kami kalian sudah terkepung takkan bisa mengelak takkan bisa ke mana pergi menyerahlah pada kedalaman air mata (1991) Sajak-sajak Perjuangan dan Nyanyian Tanah Air
TAPIOleh :Sutardji Calzoum Bachri aku bawakan bunga padamu tapi kau bilang masih aku bawakan resahku padamu tapi kau bilang hanya aku bawakan darahku padamu tapi kau bilang cuma aku bawakan mimpiku padamu tapi kau bilang meski aku bawakan dukaku padamu tapi kau bilang tapi aku bawakan mayatku padamu tapi kau bilang hampir aku bawakan arwahku padamu tapi kau bilang kalau tanpa apa aku datang padamu wah ! Memahami Puisi, 1995 Mursal Esten
TRAGEDI WINKA SIHKAOleh :Sutardji Calzoum Bachri kawin kawin kawin kawin kawin ka win ka win ka win ka win ka winka winka winka sihka sihka sihka sih ka sih ka sih ka sih ka sih ka sih sih sih sih sih sih ka Ku Memahami Puisi, 1995 Mursal Esten
WALAUOleh :Sutardji Calzoum Bachri Walau penyair besar takkan sampai sebatas allah dulu pernah kuminta tuhan dalam diri sekarang tak kalau mati mungkin matiku bagai batu tamat bagai pasir tamat tujuh puncak membilang-bilang nyeri hari mengucap-ucap di butir pasir kutulis rindu rindu walau huruf habislah sudah alif bataku belum sebatas allah Memahami Puisi, 1995 Mursal Esten
SATUOleh :Sutardji Calzoum Bachri
kuterjemahkan tubuhku ke dalam tubuhmuke dalam rambutmu kuterjemahkan rambutkujika tanganmu tak bisa bilang tangankukuterjemahkan tanganku ke dalam tanganmujika lidahmu tak bisa mengucap lidahkukuterjemahkan lidahku ke dalam lidahmuaku terjemahkan jemariku ke dalam jemarimujika jari jemarimu tak bisa memetikkuke dalam darahmu kuterjemahkan darahkukalau darahmu tak bisa mengucap darahkujika ususmu belum bisa mencerna ususkukuterjemahkan ususku ke dalam ususmukalau kelaminmu belum bilang kelaminkuaku terjemahkan kelaminku ke dalam kelaminmu
daging kita satu arwah kita satuwalau masing jauhyang tertusuk padamu berdarah padaku
PilOleh :Sutardji Calzoum Bachri
Memang pil seperti pil macam pil walau pilHanya pil hampir pil sekedar pil ya toh pilMeski pil tapi tak pil apalah pilPil pil pil mengapa gigil ?Aku demam pil bilangObat jadi barahApakah pasien ?Tempeleng !

AMUKkarya: Sutardji C. Bachri
.... aku bukan penyair sekedaraku depandepan yang memburumembebaskan kata memanggilMu
pot pot potpot potkalau pot tak mau potbiar pot semau potmencari potpothei Kau dengar manterakuKau dengar kucing memanggilMuizukalizupothei Kau dengar manterakuKau dengar kucing memanggilMuizukalizu mapakazaba itasatalitutulita papaliko arukabazaku kodega zuzukalibututukaliba dekodega zamzam lagotokoco zukuzanggazegezegeze zukuzangga zegezegeze zukuzanggazegezegeze zukuzangga zegezegeze aahh...!nama kalian bebas carilah tuhan semaumu

Idul Fitri
LihatPedang tobat ini menebas-nebas hatidari masa lampau yang lalai dan siaTelah kulaksanakan puasa ramadhanku,telah kutegakkan shalat malamtelah kuuntaikan wirid tiap malam dan siangTelah kuhamparkan sajadahYang tak hanya nuju Kabahtapi ikhlas mencapai hati dan darahDan di malam-malam Lailatul Qadar akupun menungguNamun tak bersua Jibril atau malaikat lainnyaMaka aku girang-girangkan hatiku
Aku bilang:Tardji rindu yang kau wudhukkan setiap malamBelumlah cukup untuk menggerakkan Dia datangNamun si bandel Tardji ini sekali merinduTakkan pernah melupaTakkan kulupa janji-NyaBagi yang merindu insya Allah ka nada mustajab CintaMaka walau tak jumpa denganNyaShalat dan zikir yang telah membasuh jiwaku iniSemakin mendekatkan aku padaNyaDan semakin dekatsemakin terasa kesia-siaan pada usia lama yang lalai berlupa
O lihat Tuhan, kini si bekas pemabuk iningebutdi jalan lurusJangan Kau depakkan lagi aku ke trotoirtempat usia lalaiku menenggak arak di warung duniaKini biarkan aku meneggak marak CahayaMudi ujung sisa usiaO usia lalai yang berkepanjanganYang menyebabkan aku kini ngebut di jalan lurusTuhan jangan Kau depakkan aku lagi ke trotoirtempat aku dulu menenggak arak di warung dunia
Maka pagi iniKukenakan zirah la ilaha illAllahaku pakai sepatu sirathal mustaqimaku pun lurus menuju lapangan tempat shalat IdAku bawa masjid dalam dirikuKuhamparkan di lapanganKutegakkan shalatDan kurayakan kelahiran kembalidi sana



KUCING
ngiau! Kucing dalam darah dia menderaslewat dia mengalir ngilu ngiau dia bergegas lewat dalam aortaku dalam rimbadarahku dia besar dia bukan harimau bukan singa bukan hiena bukan leopar diamacam kucing bukan kucing tapi kucingngiau dia lapar dia merambah rimba afrikaku dengan cakarnya dengan amuknyadia meraung dia mengerang jangan beridaging dia tak mau daging Jesus janganberi roti dia tak mau roti ngiau kucing meronta dalam darahku meraungmerambah barah darahku dia lapar 0 alangkah lapar ngiau berapa juta haridia tak makan berapa ribu waktu diatak kenyang berapa juta lapar lapar kucingku berapa abad dia mencari mencakar menunggu tuhan mencipta kucingkutanpa mauku dan sekarang dia meraungmencariMu dia lapar jangan beri daging jangan beri nasi tuhan menciptanya tanpa setahuku dan kini dia mintatuhan sejemput saja untuk tenang sehari untuk kenyang sewaktu untuk tenang





Wahai pemuda mana telurmu?
Apa gunanya merdekaKalau tak bertelurApa gunanya bebasKalau tak menetas?
Wahai bangsakuWahai pemudaMana telurmu?
Burung jika tak bertelurTak menetasSia-sia saja terbang bebas
Kepompong menetaskankupu-kupu,Kuntum membawa bungaPutik jadi buahBuah menyimpan bijiMenyimpan mimpiMenyimpan pohondan bunga-bunga
Uap terbang menetas awanMimpi jadi, sungai pun jadi,Menetas jadi,Hakekat lautan
Setelah kupikir-pikirManusia ternyata burung berpikir
Setelah kurenung-renungManusia adalahburung merenung
Setelah bertafakurTahulah akuManusia harus bertelur
Burung membuahkan telurTelur menjadi burungAyah menciptakan anakAnak melahirkan ayah
Wahai para pemudaWahai garudaMenetaslahLahirkan lagiBapak bagi bangsa ini!
MenetaslahSeperti duluPara pemudaBertelur emas
Menetas kauDalam sumpah mereka
SCB,7 Agustus 2010

Terjemahan bebas (Adaptasi) dari puisi Kurt Schwittters, Anne BlummeOleh :Sutardji Calzoum BachriOh kau Sayangku duapuluh tujuh inderaKucinta kauAku ke kau ke kau akuAkulah kauku kaulah ku ke kauKita ?Biarlah antara kita sajaSiapa kau, perempuan tak terbilangKauKau ? - orang bilang kau - biarkan orang bilangOrang tak tahu menara gereja menjulangKaki, kau pakaikan topi, engkau jalandengan keduatanganmuAmboi! Rok birumu putih gratis melipat-lipatAna merah bunga aku cinta kau, dalam merahmu akucinta kauMerahcintaku Ana Bunga, merahcintaku pada kauKau yang pada kau yang milikkau aku yang padakukau yang padakuKita?Dalam dingin api mari kita bicaraAna Bunga, Ana Merah Bunga, mereka bilang apa?Sayembara : Ana Bunga buahku Merah Ana Bunga Warna apa aku?Biru warna rambut kuningmuMerah warna dalam buah hijaumuEngkau gadis sederhana dalam pakaian sehari-hariKau hewan hijau manis, aku cinta kauKau padakau yang milikau yang kau akuyang milikkaukau yang kuKita ?Biarkan antara kita sajapada api perdianganAna Bunga, Ana, A-n-a, akun teteskan namamuNamamu menetes bagai lembut lilinApa kau tahu Ana Bunga, apa sudah kau tahu?Orang dapat membaca kau dari belakangDan kau yang paling agung dari segalaKau yang dari belakang, yang dari depanA-N-ATetes lilin mengusapusap punggungkuAna BungaOh hewan melelehAku cinta yang padakau!1999Catatan: Terjemahan Anna Blume dikerjakan untuk panitia peringatan Kurt Schwitters, Niedersachen, Jerman.OASE: Sajak-sajak Sutardji Calzoum BachriRepublikaedisi : 28 November 1999


AYOOleh :Sutardji Calzoum BachriAdakah yang lebih tobatdibanding air mataadakah yang lebih mengucapdibanding airmataadakah yang lebih nyataadakah yang lebih hakekatdibanding airmataadakah yang lebih lembutadakah yang lebih dahsyatdibanding airmatapara pemuda yangmelimpah di jalan jalanitulah airmatasamudera puluhan tahun deritayang dierami ayahbunda merekadan diemban ratusan jutamulut luka yang terpaksamengatup diamkini airmatalantang menderammeski muka kaliantakkan dapat selamatdi hadapan arwah sejarahayomasih ada sedikit saatuntuk membasuhpada dalam dan luasairmata iniayojangan bandeljangan nekat pada hakekatjangan kalian simbahkangas airmata pada lautan airmata malah tambah merebakjangan letupkan pelurulogam akan menangisdan tenggelam dikedalaman airmatajangan gunakan pentunganmana ada hikmahmampatkarena pentunganpara muda yang raib nyawakarena tembakanyang pecah kepalasebab pentunganmemang tak lagi mungkinjadi sarjana atau apa saianamunmereka telahnyempurnakanbakat gemilangsebagai airmatayang kini dan kelakselalu dibilangbagi perjalanan bangsaOASE: Sajak-sajak Sutardji Calzoum BachriRepublika edisi : 28 November 1999BATUOleh :Sutardji Calzoum Bachri batu mawar batu langit batu duka batu rindu batu janun batu bisu kaukah itu teka teki yang tak menepati janji ? Dengan seribu gunung langit tak runtuh dengan seribu perawan hati takjatuh dengan seribu sibuk sepi tak mati dengan seribu beringin ingin tak teduh. Dengan siapa aku mengeluh? Mengapa jam harus berdenyut sedang darah tak sampa mengapa gunung harus meletus sedang langit tak sampai mengapa peluk diketatkan sedang hati tak sampai mengapa tangan melambai sedang lambai tak sampai. Kau tahu batu risau batu pukau batu Kau-ku batu sepi batu ngilu batu bisu kaukah itu teka teki yang tak menepati janji ? Memahami Puisi, 1995 Mursal EstenBAYANGKANuntuk Salim SaidOleh :Sutardji Calzoum Bachridireguknya wiski direguk direguknyabayangkan kalau tak ada wiski di bumisungai tak mengalir dalam aortaku katanyadi luar wiski di halaman anak-anak bermainbayangkan kalau tak ada anak-anak di bumiaku kan lupa bagaimana menangis katanyadireguk direguk direguknya wiski sambil mereguk tangislalu diambilnya pistol dari lacibayangkan kalau aku tak mati mati katanyadan ditembaknya kepala sendiribayangkan1977sajak-sajak: Sutardji Calzoum BachriDate: Wed, 17 Nov 1999 01:27:04 -0800Mailing List MSI PenyairPengirim Nanang SuryadiGAJAH DAN SEMUTOleh :Sutardji Calzoum Bachritujuh gajahcemasmeniti jembutserambuttujuh semutturun gunungterkekehkekehperjalanankalbu1976-1979sajak-sajak: Sutardji Calzoum BachriDate: Wed, 17 Nov 1999 01:27:04 -0800Mailing List MSI PenyairPengirim Nanang SuryadiJEMBATANOleh :Sutardji Calzoum Bachri Sedalam-dalam sajak takkan mampu menampung airmata bangsa. Kata-kata telah lama terperangkap dalam basa-basi dalam teduh pekewuh dalam isyarat dan kisah tanpa makna. Maka aku pun pergi menatap pada wajah berjuta. Wajah orang jalanan yangberdiri satu kaki dalam penuh sesak bis kota. Wajah orang tergusur. Wajah yang ditilang malang. Wajah legam para pemulung yang memungut remah-remah pembangunan. Wajah yang hanya mampu menjadi sekedar penonton etalase indah di berbagai palaza. Wajah yang diam-diam menjerit mengucap tanah air kita satu bangsa kita satu bahasa kita satu bendera kita satu ! Tapi wahai saudara satu bendera kenapa sementara jalan jalan mekar di mana-mana menghubungkan kota-kota, jembatan-jembatan tumbuh kokoh merentangi semua sungai dan lembah yang ada, tapi siapakah yang akan mampu menjembatani jurang di antara kita ? Di lembah-lembah kusam pada puncak tilang kersang dan otot linu mengerang mereka pancangkan koyak-miyak bendera hati dipijak ketidakpedulian pada saudara. Gerimis tak ammpu mengucapkan kibarnnya. Lalu tanpa tangis mereka menyanyi padamu negeri airmata kami.Sajak-sajak Perjuangan dan Nyanyian Tanah AirKUCINGOleh :Sutardji Calzoum Bachri ngiau! Kucing dalam darah dia menderas lewat dia mengalir ngilu ngiau dia ber gegas lewat dalam aortaku dalam rimba darahku dia besar dia bukan harimau bu kan singa bukan hiena bukan leopar dia macam kucing bukan kucing tapi kucing ngiau dia lapar dia merambah rimba af rikaku dengan cakarnya dengan amuknya dia meraung dia mengerang jangan beri daging dia tak mau daging Jesus jangan beri roti dia tak mau roti ngiau ku cing meronta dalam darahku meraung merambah barah darahku dia lapar 0 a langkah lapar ngiau berapa juta hari dia tak makan berapa ribu waktu dia tak kenyang berapa juta lapar lapar ku cingku berapa abad dia mencari menca kar menunggu tuhan mencipta kucingku tanpa mauku dan sekarang dia meraung mencariMu dia lapar jangan beri da ging jangan beri nasi tuhan mencipta nya tanpa setahuku dan kini dia minta tuhan sejemput saja untuk tenang seha ri untuk kenyang sewaktu untuk tenang Memahami Puisi, 1995 Mursal EstenLA NOCHE DE LAS PALABRAS(EL DIARIO DE MEDELLIN)Oleh :Sutardji Calzoum BachriDi cafe jalanan Noventa Y Sieta, Medellin, Columbiakami mengepung bulandan mereka yang mendengarkan puisi kamimencoba menaklukkan bulan dengan cara merekaberkomplot dengan anggur daun cerbezabersekongkol dengan gadisgadismemancing bulan dengan keluasan dadaMusim panasMenjulang di Medelinmenampilkan suteradi keharibaan malam cuacaratusan para lilinmenyandar di pundak malammengucapmenyebutnyebut cahayasambil mencobamemahami takdir di wajah-wajah usiakami para penyairmeneruskan zikir kami-palabras palabras palabras palabras---kata kata kata kata --semakin kental mengucapcahaya pun memadatsampai kami bisa buatsesuka kami atas padat cahayalantas bulan kesurupankesadaran kami meninggibulan turun pada kamidan kami mengatasi bulansampailah kami pada kerajaan kata-katajika kami membilang ayahia juga ayah kata-katajika kami menyebut harijuga harinya kata-katajika kami mengucap diripastilah juga diri kata kataDi cafe jalanan Medellinpurnama jatuhkata-kata menjadi kamikami menjadi kata kataMedellin, Colombia 1997OASE: Sajak-sajak Sutardji Calzoum BachriRepublikaedisi : 28 November 1999LUKAOleh :Sutardji Calzoum Bachriha hasajak-sajak: Sutardji Calzoum BachriDate: Wed, 17 Nov 1999 01:27:04 -0800Mailing List MSI PenyairPengirim Nanang SuryadiMANTERAOleh :Sutardji Calzoum Bachri lima percik mawar tujuh sayap merpati sesayat langit perih dicabik puncak gunung sebelas duri sepi dalam dupa rupa tiga menyan luka mengasapi duka puah! kau jadi Kau! Kasihku Memahami Puisi, 1995 Mursal EstenNGIAUOleh :Sutardji Calzoum BachriSuatu gang panjang menuju lumpur dan terang tubuhku mengapapanjang. Seekor kucing menjinjit tikus yang menggelepartengkuknya. Seorang perempuan dan seorang lelaki bergigitan.Yang mana kucing yang mana tikusnya? Ngiau! Ah gangyang panjang. Cobalah tentukan! Aku kenal Afrika aku kenalEropa aku tahu Benua aku kenal jam aku tagu jentaraaku kenal terbang. Tapi bila dua manusia saling gigitanmenanamkan gigi-gigi sepi mereka akan ragu menetapkan yangmana suka yang mana luka yang mana hampa yang manamakna yang mana orang yang mana kera yang mana dosa yangmana surga.sajak-sajak: Sutardji Calzoum BachriDate: Wed, 17 Nov 1999 01:27:04 -0800Mailing List MSI PenyairPengirim Nanang SuryadiOOleh :Sutardji Calzoum Bachridukaku dukakau dukarisau dukakalian dukangiauresahku resahkau resahrisau resahbalau resahkalianraguku ragukau raguguru ragutahu ragukalianmauku maukau mautahu mausampai maukalian maukenal maugapaisiasiaku siasiakau siasia siabalau siarisau siakalian siasiawaswasku waswaskau waswaskalian waswaswaswaswaswaswaswaswaswasduhaiku duhaikau duhairindu duhaingilu duhaikalian duhaisangsaioku okau okosong orindu okalian obolong o risau o Kau O...sajak-sajak: Sutardji Calzoum BachriDate: Wed, 17 Nov 1999 01:27:04 -0800Mailing List MSI PenyairPengirim Nanang SuryadiPARA PEMINUMOleh :Sutardji Calzoum Bachridi lereng lerengpara peminummendaki gunung mabukkadang mereka terpelesetjatuhdan mendaki lagimemetik bulandi puncakmereka olengtapi mereka bilang--kami takkan karamdalam lautan bulan--mereka nyanyi nyanyijatuhdan mendaki lagidi puncak gunung mabukmereka berhasil memetik bulanmereka menyimpan bulandan bulan menyimpan merekadi puncaksemuanya diam dan tersimpanSajak-sajak: Sutardji Calzoum BachriDate: Wed, 17 Nov 1999 01:27:04 -0800Mailing List MSI PenyairPengirim Nanang SuryadiSEPISAUPIOleh :Sutardji Calzoum Bachrisepisau luka sepisau durisepikul dosa sepukau sepisepisau duka serisau dirisepisau sepi sepisau nyanyisepisaupa sepisaupisepisapanya sepikau sepisepisaupa sepisaupoisepikul diri keranjang durisepisaupa sepisaupisepisaupa sepisaupisepisaupa sepisaupisampai pisauNya ke dalam nyanyi1973sajak-sajak: Sutardji Calzoum BachriDate: Wed, 17 Nov 1999 01:27:04 -0800Mailing List MSI PenyairPengirim Nanang SuryadiTANAH AIR MATAOleh :Sutardji Calzoum Bachri Tanah airmata tanah tumpah dukaku mata air airmata kami airmata tanah air kami di sinilah kami berdiri menyanyikan airmata kami di balik gembur subur tanahmu kami simpan perih kami di balik etalase megah gedung-gedungmu kami coba sembunyikan derita kami kami coba simpan nestapa kami coba kuburkan duka lara tapi perih tak bisa sembunyi ia merebak kemana-mana bumi memang tak sebatas pandang dan udara luas menunggu namun kalian takkan bisa menyingkir ke manapun melangkah kalian pijak airmata kami ke manapun terbang kalian kan hinggap di air mata kami ke manapun berlayar kalian arungi airmata kami kalian sudah terkepung takkan bisa mengelak takkan bisa ke mana pergi menyerahlah pada kedalaman air mata (1991) Sajak-sajak Perjuangan dan Nyanyian Tanah AirTAPIOleh :Sutardji Calzoum Bachri aku bawakan bunga padamu tapi kau bilang masih aku bawakan resahku padamu tapi kau bilang hanya aku bawakan darahku padamu tapi kau bilang cuma aku bawakan mimpiku padamu tapi kau bilang meski aku bawakan dukaku padamu tapi kau bilang tapi aku bawakan mayatku padamu tapi kau bilang hampir aku bawakan arwahku padamu tapi kau bilang kalau tanpa apa aku datang padamu wah ! Memahami Puisi, 1995 Mursal Esten Mursal Esten TRAGEDI WINKA SIHKAOleh :Sutardji Calzoum Bachri kawin kawin kawin kawin kawin ka win ka win ka win ka win ka winka winka winka sihka sihka sihka sih ka sih ka sih ka sih ka sih ka sih sih sih sih sih sih ka Ku Memahami Puisi, 1995 Mursal Esten Mursal EstenWALAUOleh :Sutardji Calzoum Bachri Walau penyair besar takkan sampai sebatas allah dulu pernah kuminta tuhan dalam diri sekarang tak kalau mati mungkin matiku bagai batu tamat bagai pasir tamat tujuh puncak membilang-bilang nyeri hari mengucap-ucap di butir pasir kutulis rindu rindu walau huruf habislah sudah alif bataku belum sebatas allah Memahami Puisi, 1995 Mursal EstenSATUOleh :Sutardji Calzoum Bachrikuterjemahkan tubuhku ke dalam tubuhmuke dalam rambutmu kuterjemahkan rambutkujika tanganmu tak bisa bilang tangankukuterjemahkan tanganku ke dalam tanganmujika lidahmu tak bisa mengucap lidahkukuterjemahkan lidahku ke dalam lidahmuaku terjemahkan jemariku ke dalam jemarimujika jari jemarimu tak bisa memetikkuke dalam darahmu kuterjemahkan darahkukalau darahmu tak bisa mengucap darahkujika ususmu belum bisa mencerna ususkukuterjemahkan ususku ke dalam ususmukalau kelaminmu belum bilang kelaminkuaku terjemahkan kelaminku ke dalam kelaminmudaging kita satu arwah kita satuwalau masing jauhyang tertusuk padamu berdarah padakuPilOleh :Sutardji Calzoum BachriMemang pil seperti pil macam pil walau pilHanya pil hampir pil sekedar pil ya toh pilMeski pil tapi tak pil apalah pilPil pil pil mengapa gigil ?Aku demam pil bilangObat jadi barahApakah pasien ?Tempeleng !
AMUKkarya: Sutardji C. Bachri.... aku bukan penyair sekedaraku depandepan yang memburumembebaskan kata memanggilMupot pot potpot potkalau pot tak mau potbiar pot semau potmencari potpothei Kau dengar manterakuKau dengar kucing memanggilMuizukalizupothei Kau dengar manterakuKau dengar kucing memanggilMuizukalizu mapakazaba itasatalitutulita papaliko arukabazaku kodega zuzukalibututukaliba dekodega zamzam lagotokoco zukuzanggazegezegeze zukuzangga zegezegeze zukuzanggazegezegeze zukuzangga zegezegeze aahh...!nama kalian bebas carilah tuhan semaumu
Idul FitriLihatPedang tobat ini menebas-nebas hatidari masa lampau yang lalai dan siaTelah kulaksanakan puasa ramadhanku,telah kutegakkan shalat malamtelah kuuntaikan wirid tiap malam dan siangTelah kuhamparkan sajadahYang tak hanya nuju Kabahtapi ikhlas mencapai hati dan darahDan di malam-malam Lailatul Qadar akupun menungguNamun tak bersua Jibril atau malaikat lainnyaMaka aku girang-girangkan hatikuAku bilang:Tardji rindu yang kau wudhukkan setiap malamBelumlah cukup untuk menggerakkan Dia datangNamun si bandel Tardji ini sekali merinduTakkan pernah melupaTakkan kulupa janji-NyaBagi yang merindu insya Allah ka nada mustajab CintaMaka walau tak jumpa denganNyaShalat dan zikir yang telah membasuh jiwaku iniSemakin mendekatkan aku padaNyaDan semakin dekatsemakin terasa kesia-siaan pada usia lama yang lalai berlupaO lihat Tuhan, kini si bekas pemabuk iningebutdi jalan lurusJangan Kau depakkan lagi aku ke trotoirtempat usia lalaiku menenggak arak di warung duniaKini biarkan aku meneggak marak CahayaMudi ujung sisa usiaO usia lalai yang berkepanjanganYang menyebabkan aku kini ngebut di jalan lurusTuhan jangan Kau depakkan aku lagi ke trotoirtempat aku dulu menenggak arak di warung duniaMaka pagi iniKukenakan zirah la ilaha illAllahaku pakai sepatu sirathal mustaqimaku pun lurus menuju lapangan tempat shalat IdAku bawa masjid dalam dirikuKuhamparkan di lapanganKutegakkan shalatDan kurayakan kelahiran kembalidi sana


KUCINGngiau! Kucing dalam darah dia menderaslewat dia mengalir ngilu ngiau dia bergegas lewat dalam aortaku dalam rimbadarahku dia besar dia bukan harimau bukan singa bukan hiena bukan leopar diamacam kucing bukan kucing tapi kucingngiau dia lapar dia merambah rimba afrikaku dengan cakarnya dengan amuknyadia meraung dia mengerang jangan beridaging dia tak mau daging Jesus janganberi roti dia tak mau roti ngiau kucing meronta dalam darahku meraungmerambah barah darahku dia lapar 0 alangkah lapar ngiau berapa juta haridia tak makan berapa ribu waktu diatak kenyang berapa juta lapar lapar kucingku berapa abad dia mencari mencakar menunggu tuhan mencipta kucingkutanpa mauku dan sekarang dia meraungmencariMu dia lapar jangan beri daging jangan beri nasi tuhan menciptanya tanpa setahuku dan kini dia mintatuhan sejemput saja untuk tenang sehari untuk kenyang sewaktu untuk tenang




Wahai pemuda mana telurmu?Apa gunanya merdekaKalau tak bertelurApa gunanya bebasKalau tak menetas?Wahai bangsakuWahai pemudaMana telurmu?Burung jika tak bertelurTak menetasSia-sia saja terbang bebasKepompong menetaskankupu-kupu,Kuntum membawa bungaPutik jadi buahBuah menyimpan bijiMenyimpan mimpiMenyimpan pohondan bunga-bungaUap terbang menetas awanMimpi jadi, sungai pun jadi,Menetas jadi,Hakekat lautanSetelah kupikir-pikirManusia ternyata burung berpikirSetelah kurenung-renungManusia adalahburung merenungSetelah bertafakurTahulah akuManusia harus bertelurBurung membuahkan telurTelur menjadi burungAyah menciptakan anakAnak melahirkan ayahWahai para pemudaWahai garudaMenetaslahLahirkan lagiBapak bagi bangsa ini!MenetaslahSeperti duluPara pemudaBertelur emasMenetas kauDalam sumpah merekaSCB,7 Agustus 2010
Kumpulan Puisi - Sutardji Calzoum Bachri byUnknownonSeptember 23, 2013 ANA BUNGA Terjemahan bebas (Adaptasi) dari puisi Kurt Schwittters, Anne Blumme Oleh : Sutardji Calzoum Bachri Oh kau Sayangku dua...No comments: Older PostsHomeSearch This BlogAdvertisementAbout meAlfian Alwi, manusia setengah dewa(sa).Menulis sesekali, memotret sesekali, merekam dan mengedit video sesekali. Ada channel Youtube; isinya editan-editan sederhana. Kamu bisa berkunjung, dan melihat-lihat (tombolnya di bawah). Tidak memintamu untuk meng-like dan meng-subscribe, tapi jika ingin, terima kasih.Blog ArchiveTagsBahasa IndonesiaBiologiBody HealthBudayaICTLingkunganOlahragaPAITips and Trick PCPowered by Blogger.Social MediaFacebookInstagramYouTubeLabelsBahasa IndonesiaBiologiBody HealthBudayaICTLingkunganOlahragaPAITips and Trick PCContributorsAfianUnknownFollowersCategoriesBahasa Indonesia(3)Biologi(3)Body Health(1)Budaya(3)ICT(1)Lingkungan(1)Olahraga(1)PAI(4)Tips and Trick PC(3)Blogger Templates Created By Sora Templates & Blogger Templates

TAGS:pawennari 

<<< Thank you for your visit >>>

Websites to related :
Home | MSU Center for Bioethics

  keywords:ethics, bioethics, MSU, Michigan State University, human medicine, humanities, bioethics events, teaching, education, outreach, research, soc

Sofa set Maker in vadodara, Hema

  keywords:Sofa set Maker in vadodara, Hemali lining center in vadodara, sofa cum bed, corner sofa, Gujarat, india Jigar Jingar 9426054794, www.3iwebs.c

Phils Tropical Weather Blog | Ju

  keywords:
description:Just another WordPress.com site
Phils Tropical Weather Blog Just another WordPress.com site Skip to cont

Birdwatching contacts and inform

  keywords:bird, birder, birders, birding, birdwatching, bird watching, tours, bird tour, birding tours, birdwatching tours, guides, bird guides, birdin

kimbuyshoustonhousescom

  keywords:
description:

Shaun Eutsey Great Ideas To Get

  keywords:
description:
Skip to content Shaun Eutsey Great Ideas To Get Going Online Menu and widgets

poplicks.com

  keywords:
description:
pop culture and politics | no-fat, heavy flavor Skip to Content Home About Poplicks 2.0

CheMax: чит коды к иг

  keywords:pc, cheats, games, чит коды к играм, chemax, cheat codes, коды, трейнер, читы, solution, cheat, trainers, про

Homepage | Audiopartner.com

  keywords:
description:
Přejít k hlavnímu obsahu

El Comercio - Noticias del Ecuad

  keywords:
description:Noticias de Ecuador y del mundo. El Comercio es el sitio web del Diario más comprometido con la gente de Ecuador. Publica conte

ads

Hot Websites