SADDAM DEWANA

Web Name: SADDAM DEWANA

WebSite: http://saddamdewana.blogspot.com

ID:211297

Keywords:

SADDAM,DEWANA,

Description:

keywords:
description:
SADDAM DEWANA

Hidup Adalah Pilihan

LabelsAkademisi(21)Lingkungan(1)Materi Aktivis(3)Motivasi(1)Olahraga(3)Pendidikan(17)Politik(2)Sejarah(1) Wednesday, 10 June 2020 BIOGRAFI IVAN PETROVICH PAVLOV (1849-1936) BIOGRAFIIVAN PETROVICH PAVLOV (1849-1936)
Ivan Petrovich Pavlov lahir 14 September 1849 di Ryazan Rusia yaitu desatempat ayahnya Peter Dmitrievich Pavlov menjadi seorang pendeta. Ia dididik disekolah gereja dan melanjutkan ke Seminari Teologi. Pavlov lulus sebagaisarjana kedokteran dengan bidang dasar fisiologi. Pada tahun 1884 ia menjadidirektur departemen fisiologi pada institute of Experimental Medicine danmemulai penelitian mengenai fisiologi pencernaan. Karyanya mengenaipengkondisian sangat mempengaruhi psikology behavioristik di Amerika. Karyatulisnya adalah Work of Digestive Glands(1902) dan Conditioned Reflexes(1927).Pada tahun1883 ia mendapat gelar Ph.D setelah mempertahankan thesisnya mengenai fungsiotot-otot jantung. Kemudian selama dua tahun ia belejara di Leipzig danBreslau. Pada tahun 1890 ia menjadi profesor dalam farmakologi di AkademiKedokteran Militer di St. Petersburg dan direktur Departemen Ilmu Faal diInstitut of Experimental Medicine di St. Petersburg. Penemuan Pavlov sangatmenentukan dalam sejarah psikologi adalah hasil penyelidikannya tentang refleksberkondisi (conditional reflex). Dengan penemuaanya ini Pavlov meletakandasar-dasar behaviorisme, sekaligus meletakan dasar-dasar bagipenelitian-penelitian mengenai proses belajar dan pengembangan teori-teoritentang belajar. Bahkan American Psychological Association (APA) mengakui bahwaPavlov adalah orang yang terbesar pengaruhnya dalam psikologi modern di sampingFreud.Pada 1904,Ivan P.Paplov memenangkan Hadiah Nobel di bidang Psikologi dan Kedokteran ataskaryanya mengenai pencernaan. Dalam penelitiannyaia menjalankan operasi yangcukup rumit , membuka lambung seekor anjing melalui dinding perutnya. Iamengamati bahwa muncul kelenjar (sekresi) dalamperut pertama-tama dipicu bukan karena adanya makanan yang memasukiperut melainkan karena anjing tersebutmengunyah atau melihat makanan, dan disini ia menacatat bagaimanasekresiantisipatoris ini menunjukkan aspek paling menarik dari proses pencernaan.Untuk mempelajari hal itu ia pun berfokus pada bagian lain dari pencernaananjing.Ia menemukan bahwa ia dapat menggunakan stimulus netral, seperti sebuahnada atau sinar untuk membentuk perilaku (respons). Dalam hal ini, eksperimenyang dilakukan oleh pavlov menggunakan anjing sebagai subyek penelitian. Ia meninggal di Leningrad pada tanggal 27 Februari 1936. Ivan PetrovichPavlov (1849-1936) adalah seorang behavioristik terkenal dengan teoripengkondisian asosiatif stimulus-respons dan hal ini yang dikenang darinyahingga kini. Ia tidak pernah memiliki hambatan serius dalam sepanjang kariernyameskipun terjadi kekacauan dalam revolusi rusia.PEMBIASAAN KLASIK Teori pembiasaan klasik (classical conditioning) ini berkembang berdasarkan hasil eksperimenyang dilakukan oleh Ivan Pavlov(1849-1936), seorang ilmuan besar Rusia yang berhasil menggondol hadiah nobel pada tahun 1909. Pada dasarnyaclassic conditioning adalah sebuah prosedur penciptaan refleks baru dengan caramendatangkan stimulus sebelum terjadinya refleks tersebut (Terace,1973). Dalam eksperimennya, Pavlovmengguanakan anjing untuk mengetahui hubungan-hubungan antara conditionedstimuls (CS), unconditioned stimulus (UCS), conditioned response(CS), danunconditioned response(UCR). CS adalah rangsangan yang mampu mendatangkanrespon yang dipelajari, sedangkan responyang dipelajari itu sendiri disebut CR. Adapun UCS berarti rangsanganyang menimbulkan respon yang tidak dipelajari, dan respon yang tidak dipelajariitu disebut UCR. Anjing percobaan itu mula-muladiikat sedemikian rupa dan pada salah satu kelenjar air liurnya diberi alatpenampung cairan yang dihubungkan dengan pipa kecil. Perlu diketahui bahwasebelum dilatih (dikenai eksperimen), secara alami anjing itu selalumengeluarkan air liur setiap kali mulutnya berisi makanan. Ketika beldibunyikan, secara alami pula anjng itu menunjukan reaksinya yang relevan,yakni tidak mengeluarkan air liur. Kemudian dilakukan eksperimen berupalatihan pembiasaan mendengarkan bel (CS) bersama-sama dengan pemberian makananberupa serbuk daging (UCS) setelah latihan yang berulang-ulang ini selesai,suara bel tadi (CS) diperdengarkan lagi tanpa dusertai makanan (UCS). Apa yangterjadi ? ternyata anjing percobaan tadi mengeluarkan air liur juga (CR),meskipun hanya mendengarkan suara bel (CS). Jadi,CS akanmenghasilkan CR apabila CS dan UCS telah berkali-kali dihadirkan bersama-sama.Eksperimen pembiasaan klasikSebelum eksperimen Pemberian makanan (UCS) air liur keluar (CR) Bunyi bel (CS) tidak ada responEksperimen / Latihan Bunyi bel (CS) pemberian makanan (UCS)Setelah eksperimen Bunyi bel (CS) air liur keluar (CR)Berdasarkan eksperimen di atas, semakin jelaslah bahwabelajar adalah perubahan yang ditandai dengan adanya hubungan antara stimulusdengan respon. Kesimpulan yang dapat kita tarik dari hasil eksperimen Pavlovadalah apabila stimulus yang diadakan (CS) selalu disertai dengan stimuluspenguat (UCS), stimulus tadi (CS) cepat atau lambat akhirnya akan menimbulkanrespon atau perubahan yang kita kehendaki yang dalam hal ini CR.













Berikutadalah tahap-tahap eksperimen dan penjelasan dari gambar diatas:Gambar pertama. Dimana anjing, bila diberikan sebuah makanan (UCS) maka secara otonomanjing akan mengeluarkan air liur (UCR).Gambar kedua. Jika anjing dibunyikan sebuah bel maka ia tidak merespon atau mengeluarkanair liur.Gambar ketiga. Sehingga dalam eksperimen ini anjing diberikan sebuah makanan (UCS) setelahdiberikan bunyi bel (CS) terlebih dahulu, sehingga anjing akan mengeluarkan airliur (UCR) akibat pemberian makanan.Gambar keempat. Setelah perlakukan ini dilakukan secara berulang-ulang, maka ketika anjingmendengar bunyi bel (CS) tanpa diberikan makanan, secara otonom anjing akan memberikanrespon berupa keluarnya air liur dari mulutnya (CR).Dalamekperimen ini bagaimana cara untuk membentuk perilaku anjing agar ketika bunyibel di berikan ia akan merespon dengan mengeluarkan air liur walapun tanpadiberikan makanan. Karena pada awalnya anjing tidak merespon apapun ketikamendengar bunyi bel.Jika anjing secara terus menerus diberikan stimulus berupa bunyi bel dankemudian mengeluarkan air liur tanpa diberikan sebuah hadiah berupa makanan.Maka kemampuan stimulus terkondisi (bunyi bel) untuk menimbulkan respons (airliur) akan hilang. Hal ini disebut dengan extinction atau penghapusan.Pavlov mengemukakan empat peristiwa eksperimental dalam proses akuisisi danpenghapusan sebagai berikut:Stimulus tidak terkondisi (UCS), suatu peristiwa lingkungan yang melalui kemampuan bawaan dapat menimbulkan refleks organismik. Contoh: makananStimulus terkondisi (CS), Suatu peristiwa lingkungan yang bersifat netral dipasangkan dengan stimulus tak terkondisi (UCS). Contoh: Bunyi bel adalah stimulus netral yang di pasangkan dengan stimulus tidak terkondisi berupa makanan.Respons tidak terkondisi (UCR), refleks alami yang ditimbulkan secara otonom atau dengan sendirinya. Contoh: mengeluarkan air liurRespos terkondisi (CR), refleks yang dipelajari dan muncul akibat dari penggabungan CS dan US. Contoh: keluarnya air liur akibat penggabungan bunyi bel dengan makanan.Menilikpsikologi behavioristik menggunakan suatu pendekatan ekperimental,refleksiologis objektif pavlov tetap merupakan model yang luar biasa dan tidaktertandingi.
TEORIBELAJAR MENURUT IVAN PETROVICH PAVLOV
Classic conditioning (pengkondisian atau persyaratan klasik)adalah proses yang ditemukan Pavlov melalui percobaannya terhadap anjing,dimana perangsang asli dan netral dipasangkan dengan stimulus bersyarat secaraberulang-ulang sehingga memunculkan reaksi yang diinginkan.Eksperimen-eksperimen yang dilakukan Pavlov dan ahli lain tampaknya sangatterpengaruh pandangan behaviorisme, dimana gejala-gejala kejiwaan seseorangdilihat dari perilakunya .Hal ini sesuai dengan pendapat Bakker bahwa yang paling sentraldalam hidup manusia bukan hanya pikiran, peranan maupun bicara, melainkantingkah lakunya. Pikiran mengenai tugas atau rencana baru akan mendapatkan artiyang benar jika ia berbuat sesuatu. Bertitik tolak dari asumsinya bahwa denganmenggunakan rangsangan-rangsangan tertentu, perilaku manusia dapat berubahsesuai dengan apa yang di inginkan.Kemudian Pavlov mengadakan eksperimen dengan menggunakan binatang(anjing) karena ia menganggap binatang memiliki kesamaan dengan manusia. Namundemikian, dengan segala kelebihannya, secara hakiki manusia berbeda denganbinatang. Ia mengadakan percobaan dengan cara mengadakan operasi leher padaseekor anjing. Sehingga kelihatan kelenjar air liurnya dari luar. Apabiladiperlihatkan sesuatu makanan, maka akan keluarlah air liur anjing tersebut.Kini sebelum makanan diperlihatkan, maka yang diperlihatkan adalah sinar merahterlebih dahulu, baru makanan. Dengan sendirinya air liurpun akan keluar pula.Apabila perbuatan yang demikian dilakukan berulang-ulang, makapada suatu ketika dengan hanya memperlihatkan sinar merah saja tanpa makananmaka air liurpun akan keluar pula. Makanan adalah rangsangan wajar, sedangmerah adalah rangsangan buatan. Ternyata kalau perbuatan yang demikiandilakukan berulang-ulang, rangsangan buatan ini akan menimbulkan syarat(kondisi) untuk timbulnya air liur pada anjing tersebut. Peristiwa ini disebut:Reflek Bersyarat atau Conditioned Respons.Pavlov berpendapat, bahwa kelenjar-kelenjar yang lain pun dapatdilatih. Bectrev murid Pavlov menggunakan prinsip-prinsip tersebut dilakukanpada manusia, yang ternyata diketemukan banyak reflek bersyarat yang timbultidak disadari manusia.
EKSPERIMENPAVLOV TERHADAP TEORI BELAJARAdapun jalan eksperimen tentang refleks berkondisi yang dilakukanPavlov adalah sebagai berikut:Pavlov menggunakan seekor anjing sebagai binatang percobaan.Anjing itu diikat dan dioperasi pada bagian rahangnya sedemikian rupa, sehinggatiap-tiap air liur yang keluar dapat ditampung dan diukur jumlahnya. Pavlovkemudian menekan sebuah tombol dan keluarlah semangkuk makanan di hadapananjing percobaan.Sebagai reaksi atas munculnya makanan, anjing itu mengeluarkan airliur yang dapat terlihat jelas pada alat pengukur. Makanan yang keluar disebutsebagai perangsang tak berkondisi (unconditioned stimulus) dan air liur yangkeluar setelah anjiing melihat makanan disebut refleks tak berkondisi(unconditioned reflex), karena setiap anjing akan melakukan refleks yang sama(mengeluarkan air liur) kalau melihat rangsang yang sama pula (makanan).Kemudian dalam percobaan selanjutnya Pavlov membunyikan bel setiapkali ia hendak mengeluarkan makanan. Dengan demikian anjing akan mendengar beldahulu sebelum ia melihat makanan muncul di depannya. Percobaan ini dilakukanberkali-kali dan selama itu keluarnya air liur diamati terus. Mula-mula airliur hanya keluar setelah anjing melihat makanan (refleks tak berkondisi),tetapi lama-kelamaan air liur sudah keluar pada waktu anjing baru mendengarbel. Keluarnya air liur setelah anjing mendengar bel disebut sebagai refleksberkondisi (conditioned reflects) karena refleks itu merupakan hasil latihanyang terus-menerus dan hanya anjing yang sudah mendapat latihan itu saja yangdapat melakukannya. Bunyi bel jadinya rangsang berkondisi (conditionedreflects).Kalau latihan itu diteruskan, maka pada suatu waktu keluarnya airliur setelah anjing mendengar bunyi bel akan tetap terjadi walaupun tidak adalagi makanan yang mengikuti bunyi bel itu. Dengan perkataan lain, refleksberkondisi akan bertahan walaupun rangsang tak berkondisi tidak ada lagi. Padatingkat yang lebih lanjut, bunyi bel didahului oleh sebuah lampu yang menyala,maka lama-kelamaan air liur sudah keluar setelah anjing melihat nyala lampuwalaupun ia tidak mendengar bel atau melihat makanan sesudahnya.Demikianlah satu rangsang berkondisi dapat dihubungkan denganrangsang berkondisi lainnya sehingga binatang percobaan tetap dapatmempertahankan refleks berkondisi walaupun rangsang tak berkondisi tidak lagidipertahankan. Tentu saja tidak adanya rangsang tak berkondisi hanya bisadilakukan sampai pada taraf tertentu, karena terlalu lama tidak adarangsang takberkondisi, binatang percobaan itu tidak akan mendapat imbalan (reward) atasrefleks yang sudah dilakukannya dan karena itu refleks itu makin lama akansemakin menghilang dan terjadilah ekstinksi atau proses penghapusan refleks(extinction).Kesimpulan yang didapat dari percobaan ini adalah bahwa tingkahlaku sebenarnya tidak lain daripada rangkaian refleks berkondisi, yaiturefleks-refleks yang terjadi setelah adanya proses kondisioning (conditioningprocess) di mana refleks-refleks yang tadinya dihubungkan denganrangsang-rangsang tak berkondisi lama-kelamaan dihubungkan dengan rangsangberkondisi.Apakah situasi ini bisa diterapkan pada manusia? Ternyata dalamkehidupan sehari-hari ada situasi yang sama seperti pada anjing. Sebagaicontoh, suara lagu dari penjual es krim Walls yang berkeliling dari rumah kerumah. Awalnya mungkin suara itu asing, tetapi setelah si pejual es krim seringlewat, maka nada lagu tersebut bisa menerbitkan air liur apalagi pada sianghari yang panas. Bayangkan, bila tidak ada lagu tersebut betapa lelahnya sipenjual berteriak-teriak menjajakan dagangannya.Contoh lain bunyi bel di kelas untuk penanda waktu atau tombolantrian di bank. Tanpa disadari, terjadi proses menandai sesuatu yaitumembedakan bunyi-bunyian dari pedagang makanan (rujak, es, nasi goreng, siomay)yang sering lewat di rumah, bel masuk kelas-istirahat atau usai sekolah danantri di bank tanpa harus berdiri lama. Dari contoh tersebut dapat diketahui bahwa dengan menerapkanstrategi Pavlov ternyata individu dapat dikendalikan melalui cara menggantistimulus alami dengan stimulus yang tepat untuk mendapatkan pengulangan responyang diinginkan, sementara individu tidak menyadari bahwa ia dikendalikan olehstimulus yang berasal dari luar dirinya.Penemuan Pavlov yang sangat menentukan dalam sejarah psikologiadalah hasil penyelidikannya tentang refleks berkondisi (conditioned reflects).Dengan penemuannya ini Pavlov meletakkan dasar-dasar Behaviorisme, sekaligusmeletakkan dasar-dasar bagi penelitian-penelitian mengenai proses belajar danpengembangan teori-teori tentang belajar. Bahkan Amerika PsychologicalAssociation (APA) mengakui bahwa Pavlov adalah orang yang terbesar pengaruhnyadalam psikologi modern di samping Freud.
APLIKASI TEORI BELAJAR IVAN P PAVLOV TERHADAP PEMBELAJARAN SISWA
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam menerapkan teori belajarmenurut Pavlov adalah ciri-ciri kuat yang mendasarinya adalah : a.Mementingkan pengaruh lingkunganb.Mementingkan bagian-bagianc.Mementingkan peranan reaksid.Mengutamakan mekanisme terbentuknya hasil belajar melaluiprosedur stimulus respone.Mementingkan peranan kemampuan yang sudah terbentuk sebelumnyaf.Mementingkan pembentukan kebiasaan melalui latihan dan pengulangang.Hasil belajar yang dicapai adalah munculnya perilaku yangdiinginkan.Sebagai konsekuensi teori ini, para guru yang menggunakanparadigma Pavlov akan menyusun bahan pelajaran dalam bentuk yang sudah siap,sehingga tujuan pembelajaran yang harus dikuasai siswa disampaikan secara utuholeh guru. Guru tidak banyak memberi ceramah, tetapi instruksi singkat yngdiikuti contoh-contoh baik dilakukan sendiri maupun melalui simulasi. Bahanpelajaran disusun secara hierarki dari yang sederhana samapi pada yangkompleks.Tujuan pembelajaran dibagi dalam bagian kecil yang ditandai denganpencapaian suatu keterampilan tertentu. Pembelajaran berorientasi pada hasilyang dapat diukur dan diamati. Kesalahan harus segera diperbaiki. Pengulangandan latihan digunakan supaya perilaku yang diinginkan dapat menjadi kebiasaan.Hasil yang diharapkan dari penerapan teori belajar Pavlov ini adalah tebentuknyasuatu perilaku yang diinginkan. Perilaku yang diinginkan mendapat penguatanpositif dan perilaku yang kurang sesuai mendapat penghargaan negatif.Evaluasi atau penilaian didasari atas perilaku yang tampak. Kritikterhadap teori belajar Pavlov adalah pembelajaran siswa yang berpusat padaguru, bersifaat mekanistik, dan hanya berorientasi pada hasil yang dapatdiamati dan diukur. Kritik ini sangat tidak berdasar karena penggunaan teoriPavlov mempunyai persyaratan tertentu sesuai dengan ciri yang dimunculkannya.Tidak setiap mata pelajaran bisa memakai metode ini, sehingga kejelian dankepekaan guru pada situasi dan kondisi belajar sangat penting untuk menerapkankondisi behavioristik.Metode Pavlov ini sangat cocok untuk perolehan kemampuan yang membuthkan praktek dan pembiasaan yangmengandung unsur-unsur seperti : Kecepatan, spontanitas, kelenturan, reflek,daya tahan dan sebagainya, contohnya: percakapan bahasa asing, mengetik,menari, menggunakan komputer, berenang, olahraga dan sebagainya. Teori ini jugacocok diterapkan untuk melatih anak-anak yang masih membutuhkan dominansi peranorang dewasa, suka mengulangi dan harus dibiasakan, suka meniru dan senangdengan bentuk-bentuk penghargaan langsung seperti diberi permen atau pujian.Penerapan teori belajar Pavlov yang salah dalam suatu situasipembelajaran juga mengakibatkan terjadinya proses pembelajaran yang sangattidak menyenangkan bagi siswa yaitu guru sebagai central, bersikap otoriter,komunikasi berlangsung satu arah, guru melatih dan menentukan apa yang harusdipelajari murid. Murid dipandang pasif, perlu motivasi dari luar, dan sangatdipengaruhi oleh penguatan yang diberikan guru. Murid hanya mendengarkan dengantertib penjelasan guru dan menghafalkan apa yang didengar dan dipandang sebagaicara belajar yang efektif.Darieksperimen yang dilakukan Pavlov terhadap seekor anjing menghasilkan hukum-hukumbelajar,diantaranya
Lawof Respondent Conditioningyakni hukumpembiasaan yang dituntut. Jika dua macam stimulus dihadirkan secara simultan(yang salah satunya berfungsi sebagai reinforcer), maka refleks dan stimuluslainnya akan meningkat.
Lawof Respondent Extinctionyakni hukumpemusnahan yang dituntut. Jika refleks yang sudah diperkuat melalui Respondentconditioning itu didatangkan kembali tanpa menghadirkan reinforcer, makakekuatannya akan menurun.
PENGKODISIANKLASIKPavlov menggunakanseekor anjing sebagai binatang percobaan. Anjing itu didikat dan diopersi padabagian rahangnya sedemikian rupa, sehingga tiap-tiap air liur yang keluar dapatditampung dan diukur jumlahnya. Pavlov kemudian menekan sbuah tombol dankeluarlah semangkuk makanan, anjing itu mengeluarkan air liur yang dapatterlihat dengan jelas pada alat pengukur. Makanan yang keluar disebut sebagairangsang tak berkondisi (uncontioned stimulus) dan air liur yang keluarsetelah anjing melihat makanan disebut refleks tak berkondisi (unconditionedreflek) karena setiap anjing akan melakukan refleks yang sama (mengeluarkanair liur) kalau melihat rangsang yang sama pula (makanan). Kemudian dalampercobaan selanjutnya Paplov membunyikan sebuah bel setiap kali ia hendakmengeluarkan makanan. Dengan demikian anjing akan mendengar bel dahulu sebeluimia melihat makanan muncul didepannya. Percobaan inidilakukan berkali-kali dan selama itu keluarnya air liur diamati terus.Mula-mula air liur keluar hanya keluarsetelah anjing melihat makanan (refleks tak berkondisi), tetapi lama kelamaanair liur sudak keluar pada waktu anjing baru mendengar bel. Keluarnaya air liursetelah anjing mendengar bel disebut sebagai refleks berkondisi (conditionedreflex), karena refleks itu merupakan hasil latihan yang terus menerus danhanya anjing yang sudah mendapat latihan itu saja yang dapat melakukannya.Bunyi bel jadinya adalah rangsang berkondisi (conditioned stimulus). Kalaulatihan itu diteruskan maka pada suatu waktu keluarnya air liur setelah anjingmendengar bunyi bel akan tetap terjadi walaupun tidak ada lagi makanan yangmengikuti bunyi bel itu. sehinggga reflex berkondisi akan bertahan walaupunrangsang tak berkondisi tidak ada lagi. Pada tingkatyang lebih lanjut, bunyi bel didahului oleh sebuah lampu yang menyala, makalama kelamaan air liur sudah keluar setelah anjing melihat nyala lampu walaupunia tidak mendengar bel atau melihat makanan sesudahnya.Kesimpulanyang didapat dari percobaan ini adalah bahwa tingkah laku sebenarnya tidak laindaripada rangkaian refleksi berkondisi yaitu refleks-refles yang terjadisetelah adanya proses conditioning (conditioning proses) dimana refleks-refleksyang tadinya dihubungkan dengan rangsang-rangsang tak berkondisi lama kelamaandihubungkan denganrangsang berkondisi.Classic conditioning ( pengkondisian atau persyaratanklasik) adalah proses yang ditemukan Pavlov melalui percobaannya terhadapanjing, dimana perangsang asli dan netral dipasangkan dengan stimulus bersyaratsecara berulang-ulang sehingga memunculkan reaksi yangdiinginkan.Eksperimen-eksperimen yang dilakukan Pavlov dan ahli lain tampaknyasangat terpengaruh pandangan behaviorisme, dimana gejala-gejala kejiwaanseseorang dilihat dari perilakunya. Hal ini sesuai dengan pendapat Bakker bahwayang paling sentral dalam hidup manusia bukan hanya pikiran, peranan maupunbicara, melainkan tingkah lakunya. Pikiran mengenai tugas atau rencana baru.Bertitik tolak dari asumsinya bahwa dengan menggunakanrangsangan-rangsangan tertentu, perilaku manusia dapat berubah sesuai denganapa yang di inginkan. Kemudian Pavlov mengadakan eksperimen dengan menggunakanbinatang (anjing) karena ia menganggap binatang memiliki kesamaan denganmanusia. Namun demikian, dengan segala kelebihannya, secara hakiki manusiaberbeda dengan binatang. Ia mengadakan percobaan dengan cara mengadakan operasileher pada seekor anjing. Sehingga kelihatan kelenjar air liurnya dari luar.Apabila diperlihatkan sesuatu makanan, maka akan keluarlah air liur anjingtersebut. Kini sebelum makanan diperlihatkan, maka yang diperlihatkan adalahsinar merah terlebih dahulu, baru makanan. Dengan sendirinya air liurpun akankeluar pula. Apabila perbuatan yang demikian dilakukan berulang-ulang, makapada suatu ketika dengan hanya memperlihatkan sinar merah saja tanpa makananmaka air liurpun akan keluar mendapatkan arti yang benar jika iaberbuat sesuatu.
Makanan adalah rangsangan wajar, sedang merah adalah rangsangan buatan.Ternyata kalau perbuatan yang demikian dilakukan berulang-ulang, rangsanganbuatan ini akan menimbulkan syarat(kondisi) untuk timbulnya air liur padaanjing tersebut. Peristiwa ini disebut: Reflek Bersyarat atau ConditionedRespons. Pavlov berpendapat, bahwakelenjar-kelenjar yang lain pun dapat dilatih. Bectrev murid Pavlov menggunakanprinsip-prinsip tersebut dilakukan pada manusia, yang ternyata diketemukanbanyak reflek bersyarat
yang timbul tidak disadari manusia.Adapun jalan eksperimen tentang refleks berkondisiyang dilakukan Pavlov adalah sebagai berikut: Pavlov menggunakan seekor anjingsebagai binatang percobaan. Anjing itu diikat dan dioperasi pada bagianrahangnya sedemikian rupa, sehingga tiap-tiap air liur yang keluar dapatditampung dan diukur jumlahnya. Pavlov kemudian menekan sebuah tombol dankeluarlah semangkuk makanan di hadapan anjing percobaan. Sebagai reaksi atasmunculnya makanan, anjing itu mengeluarkan air liur yang dapat terlihat jelaspada alat pengukur. Makanan yang keluar disebut sebagai perangsang takberkondisi (unconditioned stimulus) dan air lliur yang keluar setelah anjiingmelihat makanan disebut refleks tak berkondisi (unconditioned reflex), karenasetiap anjing akan melakukan refleks yang sama (mengeluarkan air liur) kalaumelihat rangsang yangsama pula (makanan). Kemudian dalampercobaan selanjutnya Pavlov membunyikan bel setiap kali ia hendak mengeluarkanmakanan. Dengan demikian anjing akan mendengar bel dahulu sebelum ia melihatmakanan muncul di depannya. Percobaan ini dilakukan berkali-kali dan selama itukeluarnya air liur diamati terus. Mula-mula air liur hanya keluar setelahanjing melihat makanan (refleks tak berkondisi), tetapi lama-kelamaan air liursudah keluar pada waktu anjing baru mendengar bel. Keluarnya air liur setelahanjing mendengar bel disebut sebagai refleks berkondisi (conditioned reflects,karena refleks itu merupakan hasil latihan yang terus-menerus dan hanya anjingyang sudah mendapat latihan itu saja yang dapat melakukannya. Bunyi bel jadinyarangsang berkondisi (conditioned reflects). Kalau latihan itu diteruskan, makapada suatu waktu keluarnya air liur setelah anjing mendengar bunyi bel akantetap terjadi walaupun tidak ada lagi makanan yang mengikuti bunyi bel itu.Dengan perkataan lain, refleks berkondisi akan bertahan walaupun rangsang takberkondisi tidak ada lagi. Pada tingkat yang lebih lanjut, bunyi bel didahuluioleh sebuah lampu yang menyala, maka lama-kelamaan air liur sudah keluarsetelah anjing melihat nyala lampu walaupun ia tidak mendengar bel ataumelihat makanan sesudahnya.
Demikianlah saturangsang berkondisi dapat dihubungkan dengan rangsang berkondisi lainnyasehingga binatang percobaan tetap dapat mempertahankan refleks berkondisiwalaupun rangsang tak berkondisi tidak lagi dipertahankan. Tentu saja tidakadanya rangsang tak berkondisi hanya bisa dilakukan sampai pada taraf tertentu,karena terlalu lama tidak adarangsang tak berkondisi, binatang percobaan itutidak akan mendapat imbalan (reward) atas refleks yang sudah dilakukannya dankarena itu refleks itu makin lama akan semakin menghilang dan terjadilahekstinksi atau proses penghapusanrefleks(extinction).
Kesimpulan yang didapat dari percobaan ini adalahbahwa tingkah laku sebenarnya tidak lain daripada rangkaian refleks berkondisi,yaitu refleks-refleks yang terjadi setelah adanya proses kondisioning(conditioning process) di mana refleks-refleks yang tadinya dihubungkan denganrangsang-rangsang tak berkondisi lama-kelamaan dihubungkan denganrangsang berkondisi. Berikut adalah tahap-tahapeksperimen dan penjelasan dari gambar di atas: 1. Dimanaanjing, bila diberikan sebuah makanan (UCS) maka secara otonom anjing akan mengeluarkanair liur (UCR). 2. Jika anjing dibunyikan sebuah belmaka ia tidak merespon atau mengeluarkan air liur.3. Sehingga dalam eksperimen ini anjing diberikansebuah makanan (UCS) setelah diberikan bunyi bel (CS) terlebih dahulu, sehinggaanjing akan mengeluarkan air liur (UCR) akibat pemberian makanan.4.Setelah perlakukan ini dilakukan secaraberulang-ulang, maka ketika anjing mendengar bunyi bel (CS) tanpa diberikanmakanan, secara otonom anjing akan memberikan respon berupa keluarnya dari mulutnya.
Dalam ekperimen ini bagaimana cara untuk membentukperilaku anjing agar ketika bunyi bel di berikan ia akan merespon denganmengeluarkan air liur walapun tanpa diberikan makanan. Karena pada awalnya(gambar 2) anjing tidak merespon apapun ketika
mendengar bunyi bel. Jika anjing secara terus menerus diberikan stimulusberupa bunyi bel dan kemudian mengeluarkan air liur tanpa diberikan sebuahhadiah berupa makanan. Maka kemampuan stimulus terkondisi (bunyi bel) untukmenimbulkan respons (air liur) akan hilang. Hal ini disebut denganextinction atau penghapusan. Pavlov mengemukakan empat peristiwa eksperimental dalam proses akuisisidan penghapusan sebagai berikut: 1. Stimulus tidakterkondisi (UCS), suatu peristiwa lingkungan yang melalui kemampuan bawaandapat menimbulkan refleks organismik. Contoh: makanan. 2. Stimulus terkondisi (CS), Suatu peristiwa lingkunganyang bersifat netral dipasangkan dengan stimulus tak terkondisi (UCS). Contoh:Bunyi bel adalah stimulus netral yang di pasangkan dengan stimulus tidakterkondisi berupa makanan. 3. Respons tidak terkondisi (UCR), refleks alami yangditimbulkan secara otonom atau dengan sendirinya.Contoh: mengeluarkan air liur.4. Respos terkondisi (CR), refleks yang dipelajari danmuncul akibat dari penggabunganCS dan US. Contoh: keluarnya air liur akibat penggabungan bunyi bel dengan makananTeoriclassical conditioning adalah sebuah prosedur penciptaan refleks baru dengancara mendatangkan stimulus sebelum terjadinya refleks tersebut. Dengan adanyastimulus berupa hadiah (reward) yang diberikan kepada peserta didik dapatmenumbuhkan motivasi belajar siswa, sehingga siswa lebih tertarik pada guru,artinya tidak membenci atau bersikap acuh tak acuh , tertarik pada matapelajaran yang diajarkan, mempunyai antusias yang tinggi serta mengendalikanperhatianya terutama pada guru, selalu mengingat pelajaran dan mempelajarinyakembali, dan selalu terkontrol oleh lingkungan. Contohnya yaitu pada awal tatap mukaantara guru dan murid dalam kegiatan belajar mengajar, seorang guru menunjukkansikap yang ramah dan memberi pujian terhadap murid-muridnya, sehingga paramurid merasa terkesan dengan sikap yang ditunjukan gurunya.Sebagaicontoh untuk menambah kelekatan dengan pasangan, Jika anda mempunyai pasanganyang sangat suka (UCR) dengan coklat (UCS). Disetiap anda bertemu (CS) dengankekasih anda maka berikanlah sebuah coklat untuk kekasih anda, secara otonomdia akan sangat suka dengan coklat pemberian anda. Berdasarkan teori, ketikahal itu dilakukan secara berulang-ulang, selanjutnya cukup dengan bertemudengan anda tanpa memberikan coklat, maka secara otonom pasangan anda akansangat suka (CR) dengan anda, hal ini dapat terjadi karena pembentukan perilakuantara UCS, CS, UCR, dan CR seperti ekperimen yang telah dilakukan oleh Pavlov.Belajaradalah perubahan dalam tingkah laku sebagai akibat dari interaksi antarastimulus dan respon. Perubahan perilaku dapat berujud sesuatu yang konkret atauyang non konkret, berlangsung secara mekanik memerlukan penguatan. Aplikasiteori belajar behaviorisme dalam pembelajaran, tergantung dari beberapa halseperti tujuan pembelajaran, sifat meteri pelajaran, karakteristik siswa, mediadan fasilitas pembelajaran yang tersedia. Adapun contoh aplikasi teori belajarbehaviorisme menurut Pavlov adalah pada awal tatap muka antara guru dan muriddalam kegiatan belajar mengajar, seorang guru menunjukkan sikap yang ramah danmemberi pujian terhadap murid-muridnya, sehingga para murid merasa terkesandengan sikap yang ditunjukkan gurunya.
Pada awal masuk kelas, guru memberikan kenyamanan pada siswa sehingga siswamerasa aman untuk melanjutkan pembelajaran. Sebagai pembukaan guru dapatbertanya kepada siswa tetang kabar mereka, keluarga, hewan peliharaan/halpribadi dalam hidup mereka dan apakah siswa sudah siap untukbelajar.Dalam pembukaan pembelajaran guru memberikan motivasi, untuk memberikanstimulus guru dapat memberikan makanan kecil pada siswa apabila siswa dapat menjawabpertanyaan (respon).
Hal ini untuk membangkitkan semangat siswa untuk menjawab pertanyaan. Dengandemikian bila stimulus ini terjadi terus- menerus akan menjadikan siswa menjadi aktif dalam pembelajaran.Dalampembelajaran guru hendaknya menjadikan lingkungan belajar yang nyaman danhangat, sehingga kelas menjadi satu kesatuan (saling berhubungan) dengan emosipositf (adanya hubungan persahabatan/kekerabatan) Guru berusaha agar siswamerespek satu sama lain pada prioritas tinggi di kelas, misalnya, pada diskusikelas guru merangsang siswa untuk berpendapat, bertanya dan menjawab pertanyaan.Padapembelajaran dalam tanya jawab, guru berusaha membuat siswa berada dalamsituasi yang nyaman dengan memberikan hasil (positf outcome masukan positif).Misalnya, jika siswa diam/tidak aktif, maka guru bisa memulai dengan pertanyaanapa pendapatmu tentang masalah ini, atau bagaimana kamu membandingkan duacontoh ini. Dengan kata lain, guru memberi pertanyaan yang dapat memancingsiswa untuk berpendapat. Namun jika dengan cara inipun siswa tidak sanggup/segan untuk merespon, maka tugas guru untuk membimbing/ memacu sampai siswamemberi jawaban yang dapat diterima.


SkenarioPembelajaran menurut teori Pavlov
Matematika merupakanmata pelajaran yang dianggap sulit.Di suatu sekolahsedang diadakan kegiatan belajar mengajar, guru matematika ini tidak disenangioleh para muridnya karena cara mengajarnya monoton dan sifat guru yang terkesangalak. Sehingga anak didiknya merasa takut saat kegiatan pembelajaran.Karena suatu hal,guru ini dipindah tugaskan sehingga dihadirkan guru yang menyenangkan dalammenyampaikan materi.Dalam proses belajar,murid yang bisa menyelesaikan permasalahan dari guru, maka akan diberi hadiah.Dengan demikian, dariyang tadinya murid merasa bosan menghadapi soal dan menganggap matematikasulit, maka murid akan merasa termotivasi dan merasa senang dalam prosesbelajar.Siswa akanmembiasakan diri untuk menyelesaikan permasalahan dengan baik, karena merekaberlomba untuk menjadi yang terbaik dan agar mendapat hadiah.System ini dilakukansecara terus- menerus.Suatu hari guru tidakdapat hadir, namun guru tetap memberikan tugas untuk diselesaikan.Karena murid sudahterbiasa untuk selalu menyelesaikan soal dengan baik, maka muris akanmenyelesaikan soal itu dengan sungguh-sungguh walaupun sang guru tidak hadirsaat itu.Pada Pembelajaran Matematika ini ada 2 orang yang berperan sebagai GuruMatematika,yakni guru Matematika yang galak dan guru Matematika yang baik. 3orang lainnya menjadi siswa dan 1 orang menjadi prolog.Diceritakan bahwa siswa merasa bosan dengan pengajaran guru yang galak,setiap pemnbelajaran matematika siswa selalu merasa takut dan tertekan sehinggamembuat siswa tidakmempunyai motivasi untuk memahami matematika.Kemudiandidatangkan seorang guru matematika yang baik, yang mana guru itu mampu membawadan memahami kondisi setiap siswa sehingga siswa timbul motivasi untuk bisamemahami dan menegerjakan soal matematika. Guru ini sering memberikan latihansoal. Unutk setiap siswa yang berani dan bisa mengerjakan akan diberikan reward. Kegiatan ini dilakukan secaraterus menerus sehingga menjadi prosespembiasaan. Sehingga hal ini dapat memotivasi siswa untuk bisamengerjakan soal-soal yang diberikan oleh guru. Namun seiring berjalannya waktuguru memberikan soal tanpa imbalan rewardseperti biasanya dan siswa pun karena telah terbiasa mengerjakan soal yangdiberikan guru tanpa ada reward punsiswa berantusias untuk mengerjakan soal tersebut. Selain itu guru pun seringmengkoreksi tugas-tugas yang ia berikan pada muridnya,sehinggga murid akanterbiasa mengerjakan tugas dan dapat memahami materi tersebut.Inilah aplikasiproses pembiasaan yang digambarkan oleh Ivan P Pavlov .


No comments: Older PostsHomeSubscribe to:Posts (Atom)Search This BlogBangsa Indonesia"Tulisanku akan bersuara ketika aku telah menjadi tulang belulang dimuka Bumi"Pages - MenuBERANDAINFORMASI KONTAKDISKRIPSIBlogger kami akan memberikan informasi berkaitan tentang wawasan edukasi kepada masyarakatIDENTITAS DIRI
Counsultant, Peneliti, MediaPopular PostsANALISIS GERAKAN DASAR PENCAK SILAT TENDANGAN T ( BIOMEKANIKA ) BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia mempunyai berbagai olahraga bela diri yang beraneka ragam, baik olahraga d...Teori Pembelajaran Teori WILLIAM KAYE ESTES TEORI PEMBELAJARAN WILLIAM KAYE ESTES Oleh : ABSTRAK Era modern s aat ini terdapat berbagai macam g aya pembelajaran yang digunakan ...Teori PembelajaranTEORI NEUROFISIOLOGIS DOMINAN DONALD OLDING HEBB TEORI NEUROFISIOLOGIS DOMINAN DONALD OLDING HEBB Oleh ABSTRAK Donald OldingHebblahirpada 22 Juli 1904 di Chester, Nova Scotia.Ked...Teori Pembelajaran Teori Edwin R Guthrie Teori Pembelajaran Menurut Edwin R Guthrie ABSTRAK Pengambilan dan penerapan teori belajar dan pembelajaran yang kurang pas at...ADAPTASI TERHADAP KETINGGIAN DAN HIGH ALTITUDE TRAINING (HAT) ( FISIOLOGI ) ADAPTASI TERHADAP KETINGGIAN DAN HIGH ALTITUDE TRAINING (HAT) Di susun untuk memenuhi tugas mata kuliah Fisiologi Olahraga Dosen :...Kunci Jawaban Metode Statitika Edisi 6 Pengarang DR. Sudjana MA.,M.Sc Buku Statistika Edisi 6 pengarang Dr.SUDJANA,.M.A.,M.SC Penerbit Tarsito Bandung, 2002 Kunci jawaban Soal 22-31 hal 267-268 P...jawaban Ujian Akhir Semester - Sport Talent TUGAS UAS ( Ujian Akhir Semester 2 ) th. 2016. Ikor C/2015 1. Apa yang di maksud dengan bakat olahraga dan apa pentingnya...Teori Pembelajran PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN JASMANI DAN GERAK BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan dan perkembangan merupakan sebuah istilah ilmu yang mempnyai pengertian yang ber...Analisis Biomekanika dengan tendangan Tendangan Taekwondo Ap-Chagi ( BIOMEKANIKA ) BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Taekwondo merupakan olahraga yang ada di indonesia, dan seringkali di pertandingkan ...Teori Pembelajaran TEORI SKINNER BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Belajar adalah salah satu topik paling penting didalam psikologi saat ini, namun konsepnya ...Blog Archive 2020(1) June(1)BIOGRAFI IVAN PETROVICH PAVLOV (1849-1936) 2019(3) March(3) 2018(1) September(1) 2016(39) October(2) June(14) April(5) March(1) January(17) 2015(8) November(4) September(1) May(2) April(1) 2013(2) November(2)About MeSaddam DewanaView my complete profileCategoriesAkademisiLingkunganMateri AktivisMotivasiOlahragaPendidikanPolitikSejarahFOLLOWER
privacy policyDisclamercontact formaboutsponsorSaddam Dewana. Powered by Blogger.

TAGS:SADDAM DEWANA 

<<< Thank you for your visit >>>

Websites to related :
BMJ Sexual Reproductive Health

  keywords:
description:A journal publishing multiprofessional global research, reviews and comment on sexual and reproductive health & contraception. A

Light Outshines the Darkness

  keywords:
description:
In the Beginning was the Word, and the Word was with God and the Word was God.He was in the beginning with God.All things were

Being Herbalism

  keywords:
description:
Being HerbalismA window on the world of an herbalist. Lots of interesting thoughts, facts and practical information concerning

snapitseeit.com

  keywords:
description:

Abnova 亚诺法 - 创新的整合方案

  keywords:antibody,antibodies,monoclonal,polyclonal,primary antibody,secondary antibody,reagents,lysates,ELISA kits,IHC kits,IHC reagents,proteins,pept

Dean of Students Office Apps

  keywords:
description:
Coming SoonOffice: Dean of Students Office AppsURL: http://apps.dso.iastate.edu/

strokelife.org

  keywords:
description:

MILESAGO - Australasian Music an

  keywords:MILESAGO, Australasia, Australia, New Zealand, popular music, rock, pop, psychedelic, blues, progressive, popular culture, television, radio,

calypsohalongcruisecom

  keywords:
description:

※ Mojim.com 魔镜歌词网

  keywords:歌词,阿肆, 温岚, 柯有伦, 原子邦妮, 关心妍, 周兴哲, 谭维维, 告五人, 荷尔蒙少年, 周深, 戴荃, 卢广仲, 冈崎体育, 郑源, 王靖雯不胖, 影子计划, 徐若

ads

Hot Websites