Lebih dari 20 aplikasi Android secara diam-diam melacak pengguna slot Joker123 melalui smartphone mereka. Informasi ini diumumkan oleh pakar keamanan siber dari perusahaan keamanan Zimperium.

Seperti disebutkan di laman The Sun, Selasa (16/11/2021), aplikasi ini berpura-pura menjadi aplikasi fungsional untuk mendukung aktivitas seperti yoga, dan lainnya.

Aplikasi berbahaya ini merekam video, audio, mencuri kontak, foto, pesan, dan informasi lainnya dari ponsel pintar pengguna slot Joker123. Ini dimungkinkan karena aplikasi jahat telah disusupi oleh PhoneSpy, perangkat lunak yang memantau pengguna Daftar Joker123.

Menurut laporan penelitian dari Zimperium, lebih dari 1.000 Android telah terinfeksi malware akibat penginstalan aplikasi berbahaya tersebut.

PhoneSpy telah mengkompromikan total 23 aplikasi berbahaya. Aplikasi berbahaya ini tidak tersedia di Google Play Store, toko aplikasi resmi Google untuk miliaran pengguna slot Joker123 Android.

Aplikasi yang disusupi oleh PhoneSpy diyakini menyebar karena diteruskan dari satu perangkat ke perangkat lain melalui tautan yang dikirim melalui email atau pesan teks. Sayangnya, belum diumumkan aplikasi apa saja yang memata-matai pengguna slot Joker123nya.

Perangkat Android yang terinfeksi berada di Korea Selatan. Namun, para peneliti tidak menutup kemungkinan malware ini menyebar ke pengguna slot Joker123 Android di negara lain.

“Aplikasi Android berbahaya ini dirancang untuk berjalan diam-diam di latar belakang dan terus memata-matai para korban tanpa menimbulkan kecurigaan,” kata peneliti Zimperium Aazim Yaswant pada 10 November.

Dia percaya, aktor jahat di balik PhoneSpy telah mengumpulkan sebagian besar informasi pribadi dan perusahaan korban mereka, termasuk komunikasi dan foto pribadi.

Aplikasi yang disusupi oleh PhoneSpy diidentifikasi oleh tim sebagai aplikasi untuk belajar yoga, melihat gambar, menonton TV, dan aktivitas lainnya.

Setelah aplikasi ini diinstal pada perangkat Android korban, malware akan memiliki akses ke kamera pengguna slot Joker123, lokasi GPS, pesan teks, kontak telepon, dan akses lainnya. Malware ini juga diyakini bisa mengintip password akun Facebook, Instagram, dan Google korbannya.